TRENGGALEK - Badan Anggaran (Banggar) DPRD Trenggalek sepakat menunda rapat yang sempat dibuka bersama Tim Asistensi Pemerintah Daerah (TAPD) yang digelar hari ini, Senin (12/4/2021).
Rapat yang akan membahas tentang rencana refocusing sebesar Rp 105 milyar ditunda karena TAPD belum mampu menyajikan data tentang apa saja yang terpotong dan kegunaan refocusing itu sendiri.
"Rapat memang sempat kita buka, namun ditunda karena terjadi usulan terkait penyajian data dari TAPD," kata Ketua DPRD Trenggalek Samsul Anam usai rapat.
Samsul menjelaskan, penundaan rapat tersebut terjadi karena TAPD belum siap menyampaikan dan menyajikan tentang agenda rapat yang digelar tersebut.
Padahal menurutnya, sebelumnya DPRD telah mengundang TAPD untuk rapat membahas refocusing serta meminta data konkrit untuk disampaikan.
"Karena juga banyak usulan dari anggota yang meminta penyajian data harus konkrit, maka sepakat untuk diberi waktu," ucapnya.
Lanjut Samsul, tapi dalam kesepakatan penundaan itu dengan catatan, yakni TAPD harus mempersiapkan secepatnya data yang akan disampaikan sesuai kebutuhan tentang penjabaran refocusing.
Selain meminta TAPD untuk secepatnya menyampaikan, DPRD juga menghendaki untuk melihat darimana saja anggaran refocusing diambil dan akan digunakan untuk apa saja.
"Bagaimanapun DPRD memiliki fungsi pengawasan agar data disajikan secara konkrit," tegas Samsul.
Senada disampaikan Mugianto selaku Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek bahwa dalam rapat tadi TAPD belum mampu menyajikan dan menyampaikan data refocusing.
Memang sempat disampaikan secara konkrit baik pengurangan anggaran darimana saja dan kegunaan untuk apa saja. Namun masih berupa global atau menyeluruh.
"Padahal kita menginginkan data anggaran yang matang dan secara rinci, sehingga bisa dilihat mana yang prioritas dan tidak," pintanya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Rudi Yuni |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi