SUARA INDONESIA TRENGGALEK

Dibatasi, Rumah Pintar Disippus Trenggalek Terapkan Protokol Kesehatan

- 07 November 2020 | 12:11 - Dibaca 1.92k kali
Features Dibatasi, Rumah Pintar Disippus Trenggalek Terapkan Protokol Kesehatan
Proses belajar rumah pintar

TRENGGALEK - Dengan adanya Pandemi Covid-19, kegiatan belajar di Rumah Pintar gagasan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disippus) Trenggalek dibatasi. 

Dengan menerapkan protokol kesehatan, pelajar dibatasi lima orang saja. Bahkan tiga tutor pembimbing juga harus mengenakan alat pelindung diri (APD) minimal memakai masker.

Hal itu disampaikan Sekretaris Disippus Trenggalek Yoso Mohardi, para pelajar tidak bisa langsung mengikuti bimbingan yang dilakukan oleh petugas.

Hal ini lantaran keterbatasan luasan ruangan yang digunakan, apalagi di masa pandemi virus korona seperti saat ini.

Sehingga dalam pelaksanaan kegiatan dalam ruang tersebut harus menerapkab protokoler kesehatan dengan berjaga jarak. 

Ditambahkan dalam pelaksaaanya baik peserta maupun tutor harus mengenakan alat pelindung diri (APD) minimal memakai masker. 

"Sebenarnya pada saat aktivitas belajar di rumah pintar itu cukup banyak diminati dari anak-anak SD," ucapnya.

Namun dengan kondisi yang ada kami memutuskan setiap kali pertemuan maksimal diikuti oleh lima orang anak saja.

Dia melanjutkan, sehingga dengan pembatasan jumlah tersebut, selain bisa berjaga jarak antara anak satu dengan lain, juga proses kegiatan lebih efektif. 

Sebab dalam kegiatan tersebut hanya ada tiga orang yang bertugas, yang diambil dari tutor komputer yang ada. 

"Semula pada rumah pintar itu digunakan untuk kegiatan bercerita bagi anak-anak dan pbelajaran komputer. Namun semenjak masa transisi baru ini kegunaanya ditambah membantu anak-anak belajar," katanya.

Ini terjadi mengingat semenjak pandeminkorona ini kebanyakan siswa SD melakukan proses pembelajaran di rumah secara online. Dari situ agar tetap belajar, siswa diberi tugas oleh gurunya. 

Dengan pemahaman yang kurang ketika dilakulan pembelajaran online tersebut membuat siswa kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya. 

Hal itulah yang mendorong rumah pintar untuk melakukan kegiatan tersebut guna membantu siswa menyelesailan tugasnya.

Sedangkan untuk jadwal kegiatan sendiri menurud jadwal dilakukan selama satu minggu tiga kali yaitu setiap hari senin, selasa dan kamis, dengan dua sesi setiap harinya. 

Untuk sesi pertama dimulai pukul delapan hingga sembilan, dan sesi kedua dimulai pulul 10 hingga 11. 

Tenggang waktu sekitar satu jam setiap sesi tersebut dilakukan karena petugas harus melakukan seterilisasi ruangan dengan penyemprotan disenfectan untuk mencegah penyebaran virus korona. 

Sehingga bagi pelajar yang mau bergabung harus mendaftar terlebih dahulu dan menunggu giliran untuk dipanggil. 

"Jadi jika ada anak yang sudah mengikuti kegiatan, dan ingin mengikutinya lagi harus kembali mendaftar dan menunggu giliran," tutur Yoso. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta :
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya