SUARA INDONESIA TRENGGALEK

Mas Syah Tinjau Langsung Pembelajaran Tatap Muka di Trenggalek

Rudi Yuni - 06 April 2021 | 11:04 - Dibaca 109 kali
Pemerintahan Mas Syah Tinjau Langsung Pembelajaran Tatap Muka di Trenggalek
Mas Syah Tinjau Pembelajaran Tatap Muka

TRENGGALEK - Ingin memastikan protokol kesehatan telah terpenuhi dalam pembelajaran tatap muka, Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhammad Natanegara terjun langsung lakukan peninjauan.

Peninjauan dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 dan 2 Watulimo didampingi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Totok Rudijanto.

"Saya melakukan peninjauan ini untuk melihat langsung proses pembelajaran apakah telah sesuai harapan," ungkap Mas Syah, Selasa (6/4/2021).

Lanjut Mas Syah, aman di sini artinya telah sesuai protokol kesehatan seperti anjuran Pemerintah Pusat dan Kementerian.

Alhasil dalam peninjauan semua sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka telah menerapkan protokol kesehatan yang sesuai.

"Semua telah seperti harapan masyarakat pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan, meskipun masih belum untuk keseluruhan siswa," ucapnya.

Mas Syah juga menerangkan, dalam penerapannya sekolah telah mewajibkan melewati satu pintu masuk kelas.

Bahkan sebelumnya siswa harus melaksanakan beberapa tahapan protokol kesehatan seperti cuci tangan, pemeriksaan suhu dan tahapan yang lainnya.

"Dengan begitu protokol kesehatan bisa benar terjaga, dan akan menjadi percontohan bagi sekolah lain," harapnya.

Ditempat yang sama, Dono Widigdo selaku Kepala SMPN 2 Watulimo, menjelaskan bahwa proses pembelajaran tatap muka di sekolahnya sementara diperuntukkan untuk siswa Kelas IX.

Hanya ada 4 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 125 siswa. Nantinya dalam pembelajaran tatap muka ini kita bagi per ruang sebanyak 16 siswa saja.

"Harapan kami dengan pembagian kelas tidak lebih dari 16 siswa, jarak aman antar siswa bisa terjaga," ucapnya.

Dono Widigdo juga mengatakan dalam proses pembelajaran tatap muka ini dibatasi 3 jam pembelajaran setiap harinya dan tidak ada jam istirahat. 

"Kate dikhawatirkan bila ada jam istirahat, memungkinkan siswa berkumpul dan beresiko ada penyebaran," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya