SUARA INDONESIA TRENGGALEK

Gaduh Penolakan Nelayan Kompresor, Komisi II DPRD Trengggalek Gelar Rakor

Rudi Yuni - 05 April 2021 | 13:04 - Dibaca 109 kali
Pemerintahan Gaduh Penolakan Nelayan Kompresor, Komisi II DPRD Trengggalek Gelar Rakor
Situasi Rapat Komisi II DPRD Trenggalek

TRENGGALEK - Sejumlah nelayan di Pantai Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, mengeluh atas penggunaan alat kompresor oleh nelayan lain.

Alasan penolakan tersebut karena alat kompresor yang digunakan untuk mencari ikan dan udang lobster bisa menyebabkan terumbu karang dan habitat laut lainnya mengalami kerusakan.

Menanggapi hal itu, Komisi II DPRD Trenggalek langsung menggelar rapat koordinasi bersama Dinas Perikanan dan Kelautan bertempat di ruang komisi, Senin (5/4/2021).

"Jadi, para nelayan pancing ini resah dengan keberadaan nelayan kompresor yang saat ini beroperasi di wilayah Prigi," kata Imam Basuki Wakil Ketua Komisi II DPRD Trenggalek. 

Disampaikan Imam Basuki bahwa aspirasi tersebut berasal dari para nelayan pancing yang saat ini juga tengah melakukan musyawarah di Prigi untuk mencari solusi agar nelayan kompresor tidak beroperasi.

Dijelaskannya, nelayan kompresor itu merupakan nelayan penangkap udang lobster yang menggunakan alat bantu kompresor.

"Dengan cara tangkap menggunakan kompresor ini yang dikeluhkan nelayan pancing, karena dinilai bisa merusak habitat laut dan terumbu karang," ucapnya.

Dari permasalahan itu maka Komisi II menggelar rapat dengan mengundang Dinas terkait. Sedangkan untuk keputusan, pihaknya tidak bisa menyampaikan karena aturan dalam permasalahan ini bukan wewenang daerah.

Jadi terkait aturan dalam kelautan dan perikanan merupakan wewenang Provinsi Jawa Timur. Sedangkan saat ini hanya sekedar koordinasi.

"Kebetulan masalah ini kewenangannya adafi provinsi, maka kita hanya bisa melakukan koordinasi dengan Dinas Perikanan," tuturnya.

Masih menurut Imam Basuki, meski ini bukan wewenang daerah namun pihaknya akan mencoba untuk mencari jalan keluarnya.

Karena selain alasan yang dianggap alat tangkap itu bisa mengganggu terumbu karang dan lainnya. Tenaga skil nelayan kompresor ini berada dari luar Trenggalek.

"Kita juga memprediksi ini akan menjadi konflik horizontal maka diharap semua pihak menahan diri untuk menunggu keputusan," tegasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya