TRENGGALEK - Pemakaman jenazah korban Covid-19 di Trenggalek ternyata merupakan tanggungjawab tiga pilar yang ada di Desa.
Hal itu disampaikan pada saat evaluasi penanganan Covid-19 yang digelar oleh Komisi IV DPRD Trenggalek.
Mugianto selaku Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek mengatakan memang semua pelaksanaan kegiatan harus di evaluasi.
"Maka dari itu kami klarifikasi kepada Direktur RSUD Kepala Dinkes dan Puskesmas agar tidak ada suara sumbang," terang Mugianto, Jum'at (19/2/2021).
Evaluasi penanganan Covid-19 tahun 2020 kemarin dimaksudkan Komisi IV agar semua suara sumbang yang ada bisa terjawab. Seperti tentang bagaimana sistem dan strategi pemulasaran dan pemakaman jenazah korban Covid-19
Karena, apa yang seharusnya menjadi tugas harus di laksanakan. Pastinya semua anggaran atau dana untuk penanganan semua itu sudah disediakan.
Tinggal bagaimana ranah teknis saja di masing-masing OPD bagaimana cara menerapkannya. Pihaknya juga berharap jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
Sementara itu, dr. Soenarto selaku Direktur RSUD dr. Soedomo Trenggalek menjelaskan pihak atau petugas RSUD dalam penanganan jenazah korban Covid-19 hanya pada sebatas pengantaran.
"Mulai dari pemulasaran jenazah hingga pengantaran, namun setelah itu tanggujawab tiga pilar yang ada di Kecamatan atau Desa," ungkapnya.
dr. Narto sapaan akrabnya menegaskan untuk pemakaman jenazah korban Covid-19 menjadi tanggungjawab tiga pilar di Desa.
Bahkan hal itu sudah disepakati mulai dari Gugus Tugas hingga Satgas. Jadi RSUD tidak bisa intervensi, karena batasan RSUD hanya pada pengantaran jenazah.
"Kalau misal ada kendala tidak ada orangnya nanti bisa konfirmasi ke yang membidangi," ucap dr. Narto menegaskan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Rudi Yuni |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi