SUARA INDONESIA TRENGGALEK

Tinjau Tes SKB CPNS, Pj Bupati Trenggalek Pastikan Berjalan Aman Tanpa Kecurangan

- 05 October 2020 | 16:10 - Dibaca 1.52k kali
Pemerintahan Tinjau Tes SKB CPNS, Pj Bupati Trenggalek Pastikan Berjalan Aman Tanpa Kecurangan
Pelaksanaan tes SKB CPNS 2019

TRENGGALEK - Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Trenggalek, Drs. Benny Sampirwanto meninjau pelaksanaan seleksi kompetensi bidang (SKB) calon pegawai negeri sipil (CPNS). Pelaksanaan tes bidang SKB CPNS formasi tahun 2019 digelar di Hotel Crown, Tulungagung.

Dengan ditemani sejumlah jajaran lingkup Pemkab Trenggalek, Pj Bupati Trenggalek bersama Pejabat Tinggi Pratama Pemprov Jatim ini juga ingin melihat langsung kesiapan dan nerjalannya tes SKB.

Disampaikan Pj Bupati Trenggalek Benny bahwa tentunya semua berharap pelaksanaan dan segala sesuatunya bisa berjalan lancar. Bahkan jika dilihat persiapan panitia cukup luar biasa.

"Semua telah disiapkan dengan baik, mulai saat masuk, saat mengerjakan soal hingga keluar ruangan," tutur Drs. Benny, Senin (5/10/2020).

Lanjut Benny, untuk memastikan transparansi proses seleksi, panitia seleksi juga menayangkan hasil seleksi secara online. Sehingga peserta atau keluarga peserta dapat melihat langsung hasil seleksi dari luar ruangan.

Dengan dipaparkannya hasil tersebut dipastikan tindakan kecurangan dapat dihindari. Sehingga menghasilkan kualitas pegawai yang memiliki SDM yang tinggi.

Sementara itu, Eko Yuniarti, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Trenggalek, menjelaskan total peserta seleksi SKB sebanyak 1.099 orang. 

Ada 2 titik lokasi pelaksanaan SKB, satu di Hotel Crown Tulungagung ini dvan yang satunya yang terdekat dengan peserta. 

"Misalnya tempat tinnggalnya di Jakarta maka bisa mengikuti BKN Jakarta," ucapnya.

Jadi yang ada di Trenggalek sebanyak 1.081 peserta dan yang diluar ada 18 orang peserta. Sedangkan yanglolos dan ditetima nantinya sebanyak 422 orang.

Ketua Panitia Seleksi Daerah (Pqnselda) yang diketuai oleh Bapak Sekda, sudah melakukan rapat berkali-kali, khususnya berkaitan dengan protokol kesehatan. 

"Jadi sesuai petunjuk Bupati, sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh protokol kesehatan harus dipenuhi," kata Eko.

Lanjut Eko, patut disyukuri OPD terkait sangat mendukung pelaksanaan ini, khususnya dari Dinas Kesehatan, mulai dari awal dipandu terus untuk protokol kesehatannya.

Semua panitia juga harus dilakukan rapid test dan kesemuanya non reaktif. Peserta kesemuanya juga harus Rapid Test dan kesemuanya juga non reaktif. 

Bahkan, pelaksanaan di lokasi juga sesuai dengan protokol kesehatan, dan terbagi menjadi 2 gelombang mulai (4/10) kemarin dan satu sesi dibagi menjadi 3 gelombang.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta :
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya