SUARA INDONESIA TRENGGALEK

Bupati Trenggalek Nyatakan Tracing Rapid Antigen di Perbatasan Efektif Tekan Kasus Covid-19

Rudi Yuni - 06 January 2021 | 17:01 - Dibaca 396 kali
Pemerintahan Bupati Trenggalek Nyatakan Tracing Rapid Antigen di Perbatasan Efektif Tekan Kasus Covid-19
Proses Rapid Antigen (istimewa)

TRENGGALEK - Operasi yustisi dan pemeriksaan rapid antigen di perbatasan Tulungagung dan Ponorogo saat libur Natal dan Tahun Baru menjadi langkah efektif pencegahan penyebaran Covid-19.

"Kita telah mengambil langkah efektif dalam penanganan penyebaran Covid-19 melalui pemeriksaan di perbatasan," ujar Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin, Rabu (6/1/2021).

Dijelaskan Arifin, berdasar dari hasil sampling ditemukan sekitar 1 % hingga 2% yang terpapar dan langsung dikembalikan. Jadi bisa disimpulkan bahwa per 50 kasus tidak mesti ada 1 kasus yang terkena.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di perbatasan, ada sekitar 500 hingga 800 yang terjaring razia. Namun jumlah totalnya tidak lebih dari 4 atau 5 orang yang dinyatakan terpapar

"Selama beberapa hari dilakukan Rapid Antigen, jadi satu hari hanya ada 1 hingga 2 kasus saja yang ditemukan," terangnya.

Lanjut Arifin, tidak pernah dalam satu hari di temukan lebih 2 kasus, artinya cukup efektif untuk menghalau resiko penyebaran penyakit yang ditimbulkan dari pelaku perjalanan yang masuk.

Apalagi, mengingat diperbatasan Tulungagung - Watulimo juga di beri himbauan bahwa mereka yang masuk ke Trenggalek harus menunjukkan Rapid Antigen

"Tak hanya itu, juga ada edaran kita bawasannya tempat wisata tutup hingga 4 Januari 2021," ucapnya.

Langkah tersebut disampaikan Arifin menjadi langkah yang menimbulkan efek sangat bagus, hingga untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan dalam jumlah besar.

Kendati demikian, memang ada beberapa kasus tambahan yang cukup lumayan dari tracing keluarga positif bergejala. Ada tambahan sekitar 40 pasien positif dan ini cluster keluarga. 

Karena mulai banyak cluster kekuarga, yang diakibatkan kecerobohan karena tidak memakai masker dan tidak mematuhi protokol kesehatan saat dirumah, maka semua diharapkan tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Jangan anggap aman karena bercengkrama dengan anggota keluarga, padahal resiko penyebaran juga bisa saja terjadi," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya