SUARA INDONESIA TRENGGALEK

Cegah Perundungan, Ketua TP PKK Trenggalek Minta Orang Tua Ajarkan Anak Pemahaman Moral

Rudi Yuni - 22 October 2023 | 13:10 - Dibaca 740 kali
Advertorial Cegah Perundungan, Ketua TP PKK Trenggalek Minta Orang Tua Ajarkan Anak Pemahaman Moral
Ketua TP PKK Trenggalek Novita Hardini saat memberikan arahan tentang perundungan anak. (Foto: Rudi/Suaraindonesia.co.id)

TRENGGALEK, Suaraindonesia.co.id - Kasus perundungan anak di Indonesia menjadi sorotan banyak kalangan, terutama Ketua TP PKK Trenggalek Novita Hardini. Untuk menekan kejadian tersebut, pihaknya meminta orang tua perlu mengajarkan pemahaman moral sejak usia dini kepada anak agar tidak menjadi pelaku perundungan di kemudian hari.

Pencegahan dan Penangan Perundungan di satuan pendidikan menjadi fokus utama, maka untuk mengatasi permasalahan itu harus adanya dukungan dari semua elemen masyarakat stop perundungan pada anak.

"Saya sebagai penyintas perundungan, perempuan cantik itu sangat prihatin dengan adanya praktik perundungan utamanya pada anak," ucap Novita Hardini, Minggu (22/10/2023).

Menurutnya, masalah ini perlu bisanya dicegah, karena tidak mudah bagi korban perundungan untuk menyembuhkan traumanya, bahkan perlu waktu bertahun tahun.

Sebagai Ketua Tim Penggerak PKK, tentunya penggiat perempuan dan anak itu merasa perlu memperjuangkan hal ini dengan serius, dengan mengajak peran seluruh stakeholder terkait maupun lingkungan keluarga.

"Ini perjuangan yang tidak boleh berhenti karena semua tahu banyak orang di luar sana yang tidak bisa mengakses bantuan dan layanan untuk bisa melindungi keluarganya," ujar Novita.

"Terutama anak-anaknya dan bahkan dirinya sendiri terhadap kasus perundungan dan segala kekerasan yang merugikan masa depan anak anak," tandas founder UPRINTIS Indonesia ini.

Bagi Novita, acara-acara seperti workshop harus digerakkan secara masif di setiap Kecamatan dan di setiap desa agar bisa menyadarkan dan menghilangkan stigma bahwa yang terpenting adalah hukum berjalan tegak lurus.

"Anak-anak yang berada di Kabupaten Trenggalek, dan anak-anak yang ada di Indonesia harus di persiapkan dengan memberikan hak hak yang penuh. Hak untuk berpartisipasi, hak untuk mendapatkan kehidupan yang baik-baik, lingkungan sekolah yang positif, rumah yang positif, pengasuhan yang positif," tuturnya.

Hal itu lanjut dia agar dapat menyiapkan masa depan Indonesia yang baik melalui generasi penerus atau sumberdaya yang berkualitas. 

Novita mengatakan tidak mudah menjadi penyintas atau masyarakat yang menjadi korban perundungan karena harus berjuang secara bertahun-tahun untuk menyembuhkan mentalnya serta untuk dapat mengembalikan dan mendapatkan mental yang positif itu seperti apa.

"Kalau anak punya fasilitas yang baik, artinya pendidikan dan pendampingan yang baik maka penyembuhan itu akan mudah. Tapi bila kita tidak dekat dengan fasilitas maka ini menjadi ancaman yang merugikan bagi anak atau bagi keluarga," jelasnya.

Oleh sebab itu, ia berpesan bagi seluruh orang tua yang ada di seluruh Indonesia, utamanya yang ada di Kabupaten Trenggalek untuk bisa menjadi orang tua yang positif, pengasuhan yang positif bagi anak-anak. 

"Sehingga anak-anak kita tidak berpotensi menjadi pembuli teman-teman di sekitarnya," pungkas Novita. (Adv) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya