SUARA INDONESIA TRENGGALEK

DPRD Trenggalek Gelar Rapat Paripurna Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden

Rudi Yuni - 16 August 2023 | 15:08 - Dibaca 943 kali
Advertorial DPRD Trenggalek Gelar Rapat Paripurna Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden
Situasi rapat paripurna mendengarkan pidato presiden pada HUT RI. (Foto : Rudi/Suaraindonesia.co.id)

TRENGGALEK, Suaraindonesia.co.id - DPRD Kabupaten Trenggalek menggelar rapat paripurna DPRD dalam rangka mengikuti pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka HUT ke 78 Kemerdekaan Republik Indonesia, Rabu (16/08/2023).

Rapat dipimpin Ketua DPRD Trenggalek Samsul Anam. Pada kesempatan itu, Ketua DPRD didampingi Wakil Ketua DPRD Doding Rahmadi, Agus Cahyono dan Arik Sriwahyuni menyampaikan sejumlah poin penting di hari kemerdekaan.

Atas apa yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo dalam pidatonya, Wakil Ketua DPRD Trenggalek Doding Rahmadi mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan negara Indonesia yang maju dan menuju Indonesia emas.

“Paripurna ini bukan untuk pengambilan keputusan, jadi tidak perlu menghitung tingkat kehadiran DPRD,” kata Doding. 

Dia menyampaikan, bahwa Rapat Paripurna hari ini dengan agenda mendengarkan pidato Presiden, jadi khusus dalam rangka HUT RI. Sedangkan makna dari pidato Presiden sendiri merupakan urusan kenegaraan dengan menyambut Indonesia yang lebih baik kedepannya.

Dalam pidato kenegaraan, Presiden mengajak semua harus lari maraton, untuk menyambut emas Indonesia. Sedangkan untuk Trenggalek sendiri lari maraton tersebut dapat di lakukan dari segala kegiatan. Mulai perencanaan, kegiatan dan usaha untuk kemajuan.

"Jadi kemajuan harus di dapatkan dengan benar dan tetap diperjuangkan karena untuk mencapai itu harus ada perjuangan," tulisnya.

Sementara itu, Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin mengatakan, semua telah mendengarkan pidato presiden, dimana agenda ini merupakan agenda tahunan.

"Perlu ditekankan, dalam poin tersebut karena mendekati tahun politik, semua harus meneruskan cita-cita Indonesia maju dan emas Indonesia di 2025," ujarnya.

"Semua harus selaras, untuk Trenggalek sendiri telah selaras seperti indeks pembangunan manusia, dimana untuk skala nasional ada di angka 72 dan untuk Trenggalek ada diangka 70," sambungnya.

Begitu juga pada angka penanganan stunting. Dijelaskannya untuk nasional ada di angka 21, Trenggalek ada di angka 17 untuk kesimpulan hanya ada tampang sekitar 9 persen saja.

“Juga soal hilirisasi prodak mineral, misal pada sektor perkebunan dan pertanian, saat ini sudah ada yang tertarik mengolah durian porang dan lainnya, semoga penjajakan itu bisa baik kedepannya,” ujar Gus Ipin sapaan akrab Moch. Nur Arifin ini 

Dilain hal, seperti pendapatan perkapita jika dihitung saat ini di Trenggalek sekitar $2.500 dolar perkapita pertahun, untuk tingkat nasional atau di Indonesia sekitar 4500 perkapita pertahun. "Maka dari itu, presiden sangat berharap 10 tahun kedepan bisa meningkatkan angka pendapatan perkapita suatu wilayah," katanya.

Memang diakui Gus Ipin, Trenggalek belum bisa menjadi pusat industrialisasi, namun demikian industri yang ada dan sedang direncanakan harus seimbang dengan lingkungan sekitar. "Terutama pada ruang lingkup di Trenggalek agar terus terjaga," ucapnya. 

Dalam kesempatan itu, Bupati juga berpesan untuk generasi muda, dimana kemerdekaan ini harus di isi kebahagiaan, bukan caci maki dan menghujat.

"Pemuda harus terus bersalah dimana tempatnya. Kita tahu bahwa masih banyak kekurangan, namun dengan mengisi kekurangan tersebut maka para pahlawan selanjutnya adalah generasi muda itu sendiri," pungkasnya. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya