SUARA INDONESIA TRENGGALEK

Taman Pantai Kili-kili Trengggalek Jadi Kawasan Ekonomi Esensial, Mas Syah Terima Dukungan ARuPA

Rudi Yuni - 17 April 2021 | 14:04 - Dibaca 209 kali
Pemerintahan Taman Pantai Kili-kili Trengggalek Jadi Kawasan Ekonomi Esensial, Mas Syah Terima Dukungan ARuPA
Pertemuan Wabup bersama Tim USAID dan ARuPA

TRENGGALEK - Habitat penyu di Taman Kili-kili tepatnya di Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul harus dilestarikan. Untuk menjaganya, diperlukan kepastian status wilayah menjadi Kawasan Ekosistem Esensial (KEE).

Guna mendukung itu semua, Pemerintah Daerah sebagai pengelola harus melakukan penguatan pada sisi kelembagaan serta penyusunan dokumen pengelolaan.

Mengingat program ini selaras dengan komitmen menjaga kelestarian ekosistem yang tercermin dalam visi Bupati yakni Maju ekonomi rakyatnya, Orangnya atau Organisasinya kreatif, Ekosistemnya terjaga (Meroket).

Hal itu disampaikan oleh Tim USAID Bijak dan ARuPA saat bertemu Wakil Bupati Trenggalek didampingi seluruh jajaran terkait di lingkup Pemkab, pada Kamis (8/4/2021).

Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhammad Natanegara atau biasa disapa Mas Syah usai pertemuan mengatakan bahwa dirinya menyambut baik adanya dukungan dari USAID Bijak dan ARuPA.

Untuk menuju program tersebut, pihaknya juga berharap adanya kelanjutan program untuk mendukung langkah Pemkab. Tentu dalam menjalankan tugas dan fungsi yang berkaitan dengan KEE Pantai Taman Kili Kili.

"Apa yang telah dijalankan tersebut telah sesuai dengan visi Bupati, kendati demikian harus ada tindaklanjut yang nyata," ucapnya.

Ditambahkan Mas Syah, komitmen itu memang selaras dengan program Pemkab dalam menjaga kelestarian ekosistem. 

Hal itu tercermin dalam visi kerja Bupati Trenggalek yakni Maju ekonomi rakyatnya, Orangnya atau Organisasinya kreatif, Ekosistemnya terjaga (Meroket).

Sementara itu, Edi Suprapto selaku Direktur Eksekutif ARuPA juga telah memaparkan latar belakang dilaksanakannya program pendampingan KEE di Kabupaten Trenggalek. 

Menurutnya, dengan adanya area pendaratan penyu yang merupakan spesies dilindungi di Pantai Taman Kili-kili, maka kawasan tersebut termasuk dalam area bernilai konservasi tinggi (ABKT).

"Jadi harus ada perlakuan khusus, seperti dengan menjadikan kawasan tersebut sebagai Kawasan Ekosistem Esensial," ungkapnya.

Senada disampaikan Hayu Wibawa selaku perwakilan USAID- Bijak representative bahwa dengan dibentuknya KEE di Pantai Taman Kili-kili, maka diperlukan penguatan dari sisi kelembagaan pengelola KEE.

Karena notabene atau sebagian besar anggota pengelola disana terdiri dari Dinas yang ada di lingkup Pemkab, sehingga target yang akan dicapai dirasa akan mudah terwujud.

"Selain penguatan dari sisi kelembagaan, harus diimbangi dengan pengelolaan KEE dalam bentuk penyusunan dokumen pengelolaan rencana aksi KEE Pantai Taman Kili-kili ditahun 2021-2025," terangnya.

Perlu diketahui, pada Kamis lalu, Tim USAID Bijak dan ARuPA menggelar pertemuan bersama Wakil Bupati Trenggalek M. Syah Natanegara.

Wabup muda tersebut juga didampingi Sekretaris Daerah Trenggalek Joko Irianto serra Ramelan selaku Asisten Sekretaris Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan dan Agus Dwi Karyanto selaku Camat Panggul juga Eko Margono selaku Sekretaris Desaperwakilan pemerintah Desa Wonocoyo. 

Agenda pertemuan Aliansi Relawan untuk Penyelematan Alam (ARuPA) tersebut untuk membahas terkait progres serta melaporkan kepada Wakil Bupati tentang perkembangan kegiatan pendampingan KEE Pantai Taman Kili-kili di Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul.

Kegiatan pendampingan tersebut dilaksanakan oleh Lembaga ARuPA Yogyakarta atas dukungan dari USAID- Bangun Indonesia untuk Jaga Alam demi Keberlanjutan (BIJAK).

Sedangkan tujuan pelaksanaan itu untuk mendukung Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek dalam menginisiasi terbentuknya Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Pantai Taman Kili-kili yang berlokasi di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya